Mengigau / Sleeptalking


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Secara umum, tidur manusia terdiri dari dua tipe: REM (Rapid Eye Movement) dan NREM (Non Rapid Eye Movement).

Tidur jenis REM bukanlah tidur yang dalam, tidur REM disertai dengan pergerakan bola mata yang cepat di balik kelopak mata (REM = Rapid Eye Movement), dan tentu saja hal ini di luar kesadaran, kadang disertai gerakan-gerakan anggota tubuh seperti tangan dan kaki. Dalam tidur jenis ini, tubuh kita beristirahat, tetapi otak tetap bekerja, dan seringkali kita mengigau atau bermimpi.

Dalam tidur jenis NREM atau tidur nyenyak, pikiran juga beristirahat. Tidur jenis NREM pun dibagi menjadi dua kelompok, yaitu NREM Light Sleep dan NREM Deep Sleep. NREM Deep Sleep adalah jenis tidur dengan kualitas terbaik bagi manusia.

Mengigau, sleeptalking,  atau somniloquy merupakan vokalisasi saat seseorang tidur, bisa berupa kata-kata yang jelas atau  sekedar gumaman.

Kondisi ini bisa dipicu oleh keadaan emosional-psikologis, sakit fisik, maupun efek dari obat-obatan tertentu, dan biasanya berlangsung pada tahap tidur ringan  (REM Sleep), meskipun kadang kala terjadi pada tahap tidur nyenyak  (NREM Sleep.)

Seseorang yang mengigau bisa disebabkan karena banyak memendam masalah dalam dirinya, dalam pikiran sadar maupun pikiran bawah sadarnya.

Setiap manusia tentu punya keinginan dan harapan, keinginan bertemu dengan mantan kekasih yang sudah menjadi milik orang lain, sampai keinginan untuk bisa membalas dendam karena sakit hati kepada seseorang.

Saat keinginan itu belum terpenuhi maka akan menjadi masalah. Masalah keinginan yang belum terselesaikan ini tertanam di pikiran bawah sadar (inhibisi), yang kemudian muncul tervokalisasi saat tidur.

Harapan-harapan yang belum tercapai terkadang juga dapat membuat seseorang menjadi gelisah dan menimbulkan gejala berupa mengigau.

Ada juga sebuah gangguan tidur yang bernama REM Sleep Behavior Disorder (RBD), dimana penderitanya seringkali bermimpi harus mempertahankan diri dari serangan sehingga dalam tidur bergerak memukul, menendang dan juga mengigau.

Ketika mengigau seseorang tidak sadar terhadap apa yang diucapkannya.

Orang yang mengigau jiwanya tidak tenang. Orang yang tenang adalah orang yang mampu menyelesaikan masalahnya sehingga ketika tidurpun juga tenang.

Mengigau bisa menjadi masalah saat tidur karena orang lain tahu apa yang diucapkan di saat kita tidak sadar. Apalagi yang diucapkan itu adalah sesuatu yang sepatutnya tidak diketahui orang lain, misalnya memanggil-manggil nama mantan kekasih yang sudah menjadi milik orang lain, padahal sang pasangan mendengarkan di sebelahnya sambil menggeleng-gelengkan kepala.

Supaya seseorang tidak mengigau dan tenang saat tidur semestinya seseorang tidak memendam masalahnya sendiri. Setiap masalah seharusnya diselesaikan dengan berbagi kepada orang-orang terdekat, sahabat, keluarga, atau kepada tenaga kesehatan jiwa seperti psikolog atau psikiater.

Yang kemudian menjadi masalah adalah jika orang yang mengigau sama sekali tidak tahu masalah yang divokalisasi karena hanya sekedar gumaman yang tidak jelas. Jika sudah begini hanya seorang hypnotherapist yang dapat menolongnya.